Dear Good Readers and Weirdos,
Ijinkan saya cerita tentang hal yang saya alami beberapa hari yang lalu. Saya merasa tertohok begitu dalam ketika seseorang masuk ke toko kami. Sebenarnya saya sering lihat dia dan tak asing. "Eh eh eh eh..", ujarnya. Tak ada suara, hanya seperti erangan tapi bukan marah. Bibirnya seperti komat kamit. Saya berusaha dengan seksama memperhatikan bibirnya untuk menebak apa yang diucapkannya.
Ya dia memiliki kekurangan, telinganya tak bisa mendengar, itu yang membuatnya juga kesulitan dalam berbicara. Ternyata saya pahami dia hendak membeli pulsa, saya carikan secarik kertas dan sebuah pena. Lalu saya lihat lagi dia berujar, "eh eh eh..?", sambil tangannya menunjukan angka 5 dan bibirnya komat kamit yang saya pahami dia hendak membeli pulsa 5rb.
Setelah selesai menulis nomor hapenya tangannya kembali menunjukkan jari-jarinya, kali ini dia mengangkat 6 jarinya, kemudian lima jarinya dan dua kali menunjukkan angka nol. Saya pahami dia paham harganya 6.500,- saya-iya-kan dengan mengatakan "iya", lalu dia mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya. Terlihat beberapa lembar uang kertas dan sebuah kantong plastik yang berisi recehan. Lalu dia mengeluarkan uang 6rb yang terdiri dari lembaran dan recehan.
Saya tunggu beberapa detik dia tampak kembali bertanya seolah mengatakan, "pulsaku kok belum diproses", karena sedari tadi aku tetap didepannya mengira dia sedang mengeluarkan kekurangan 500 rupiah, sampai akhirnya dia mengulang tangannya menunjukkan angka lima dan dua buah nol. "Ya..", jawab saya. Ternyata dia sedikit kurang paham maksud saya. Lalu saya melangkah menuju laptop untuk memproses.
Seperti biasa selama perjalanan ke laptop yang cuma beberapa langkah pikiran saya melayang. Bagaimana rasanya hidup seperti orang ini? Hidup tanpa suara.. Sunyi, senyap, tak terdengar apapun. Tiba-tiba mata saya terasa panas, hati terasa teriris, entahlah.. Selalu seperti itu..
Sejurus kemudian muncul perasaan betapa kurang bersyukurnya saya atas semua kebaikan dan kelebihan yang Allah berikan kepada saya. Saya harusnya bersyukur masih bisa mendengar dan berbicara dengan baik sehingga orang lain mengerti. Dan saya tak harus.. Hidup Tanpa Suara..
Weird Love,
No comments:
Post a Comment