"Menulislah, tulis dengan hatimu, seperti apapun respon orang ... terima dengan hati lapang sepanjang yang kau tulis ada sesuatu yang positif." ~ Niek
Keinginan menulis yang menggebu-gebu membuat saya bergabung dengan sebuah komunitas menulis di Facebook, tempat banyak orang belajar menulis.
Mencoba membaca tulisan-tulisan yang seliweran dan mempelajari komentar-komentar yang memiliki unsur informasi kepenulisan di dalamnya, bukan yang hanya asal komentar saja.
Beberapa kali mengirimkan tulisan tak satupun tembus like dan komen tinggi, hanya beberapa belas orang yang muncul. Mungkin karena tulisan saya memang masih acakadut.
Entah kenapa ada keinginan untuk menulis tentang kisah hidup seorang wanita yang dituduh merebut suami orang, lalu menulislah saya. Melihatnya dari sudut pandang sang wanita yang disudutkan orang banyak.
Mantan Istri Suamiku, itulah judul yang saya sematkan pada tulisan itu. Mulai muncul perbincangan, komentar dan like. Jumlahnya fantastis buat saya, tulisan itu tembus 400 sekian like.
Banyak yang menyamakan kisahnya dengan seorang pesohor negeri ini, saya akui memang dari situ inspirasinya. Namun saya membuatnya dari sudut pandang orang yang selama ini dipersalahkan.
Ternyata pasar memang menyukai cerita semacam itu, meski mayoritas yang muncul dalam kolom komentar adalah hujatan terhadap tokoh wanita.
Apa yang terjadi kemudian? Saya tak melanjutkan menulis cerita sejenis, karena memang tak ada niatan. Setidaknya saya pernah mencoba melakukannya dan ternyata memang begitulah selera pasar.
Love,
Niek
Niek
No comments:
Post a Comment