Showing posts with label Review. Show all posts
Showing posts with label Review. Show all posts

Saturday 28 April 2018

Review: Mau Edit Foto? Photopea Sangat Membantu | Our Life Journey

Dear good Readers,

Pernah mengalami pingin banget ngedit gambar tapi gak ada aplikasi picture editor sama sekali yang bisa dipakai? Atau mau instal photoshop tapi gak cukup ruang karena besar banget filenya? Itu yang saya alami dulu, sebelum mengenal aplikasi online yang satu ini. Namanya juga online, tentu kalian butuh jaringan internet, selebihnya GRATIS..

Apa itu Photopea? Photopea adalah aplikasi editor foto online yang penggunaannya tidak memerlukan plug in atau tak perlu men-download apapun. Fitur-fiturnya mirip sekali dengan photshop, mulai dari segala tools yang ada di dalamnya (brushes dan colour editing tools, filter, dan advance text editing tools) sama dengan tools yang ada di photoshop. Jadi jika kalian terbiasa meng-edit foto melalui photoshop you'll find it easy. Yang unik dari aplikasi ini adalah kalian bisa membuka maupun menyimpan file dalam bentuk .psd, buat saya ini keren..


Jadi, jika kalian ingin meng-edit gambar atau foto, tapi gak pingin ribet download aplikasi, Photopea solusinya!!!

Love,
Niek!

Sunday 14 February 2016

Review: Stereo Season 2, Stereo vs. Largo

Dear Good Readers dan Weirdos,

Haha.. Saya balik lagi dengan postingan tentang Drama Musikal Stereo Season 2. Kenapa saya ketawa? Itu karena saya sedang mengingat tanggapan orang-orang rumah yang merasa aneh ngeliat saya segitu seriusnya nonton drama remaja, "Kayak masih ABG aja", gitu kata bapak dan ibu.. Iiih.. Saya memang masih ABG lho..

To be honest saya suka drama musikal.. "Kayak film India", kalo kata adik saya.. Aaah.. Yang penting saya suka.. Hihihi.. Saya juga ketawa soal episode kemarin karena ada kebetulan lucu.. Di episode ini muncul Rizky Febian yang punya wajah mirip dengan pegawai warnet adik saya, di Stereo Rizky berperan sebagai Dimas dan nama beken pegawai adik saya itu Dimas juga, Dimas Sutijo tepatnya.. Jadi menurut saya dan suami itu merupakan kebetulan lucu yang bikin kami tertawa.

Kembali ke Stereo vs. Largo, saya sebenarnya sedikit kecewa Diva dan Alex keluar dari Stereo tapi mungkin ini karena rasanya hubungan mereka monoton, hampir mirip dengan keluarnya Dara dari Stereo, dan fokus cerita memang pindah ke Vigo yang notabene punya banyak penggemar sejak awal drama musikal ini muncul.

Awal nonton episode ini, saya berpikir, dua club vokal ini sama-sama mencari anggota tambahan karena sama-sama kekurangan anggota untuk super choir, apa mungkin nanti akhirnya dua club ini bergabung? Toh ada cinta-cintaannya juga antar anggota dari dua club berbeda ini.. Entahlah, tapi setelah melihat episode ini sampai habis ada kemungkinan kolaborasi itu terjadi.

Yang oke dari episode ini adalah perubahan karakter Vino yang drastis, kelihatannya perkara kecil tapi perubahan sikap Vino bisa membuka banyak kemungkinan karena dari awal anggota largo yang benar-benar tidak menyukai Stereo ya Vino ini. Dan setelah Vino menjadi 'lembut hati' ~cie bahasanya~, entah kemana arahnya nanti.

Episode berikutnya saya yakin lebih seru karena mereka semua akan benar-benar ada dalam satu tim yang bersaing memperebutkan anggota baru dengan tim lain. Bagaimana kabar Arka dan Juwita; Vino, Amanda, Bela dan Vigo; Vanya dan Dimas; juga Dhana? Yuk ah, kita tunggu Sabtu depan.

Love,

Sunday 22 November 2015

Review: Stereo Season 1 Vs. Stereo Season 2 (Net TV)

Dear Weirdos,

Hari ini adalah hari minggu yang berarti kemarin sore jam 6 Stereo main di Net TV, emang kenapa? Kali ini saya mau review sedikit tentang Stereo Season 2. Kalian pasti sudah tau donk apa itu Stereo? Ya, Stereo adalah serial drama musikal Indonesia yang tayang di Net TV. Kalau dulu tayangnya setiap hari Minggu, untuk Season 2 ini Stereo tayang hari Sabtu di jam yang sama.

Jadi Stereo ini menceritakan tentang sebuah club vocal di Royal University yang hampir gulung tikar karena tak ada yang mau bergabung, tapi kemudian coach Azis, seorang pelatih vocal berusaha mempertahankannya dengan mencari bakat-bakat menyanyi di kampus itu. Ketemulah coach Azis dengan bakat pertama, Dara namanya. Tokoh ini sebenarnya cikal bakal bangkitnya Stereo karena dia dipilih sebagai leader untuk mengaudisi member yang lain. Begitulah..

Konflik di mulai ketika Vigo, yang diperankan oleh Pradikta Wicaksono, yang digambarkan sebagai cowok menyebalkan menyukai Dara dan selalu mengejarnya. Bahkan Vigo menyerobot antrian untuk ikut audisi Stereo. Dengan bakat yang dimilikinya terpaksa Dara menyerah dan menerima Vigo sebagai member. Disusul member lain yaitu Diva, Alex, dan Juwita. Satu 'rumah' bernama Stereo dengan 5 member dan satu pelatih memunculkan banyak konflik, itulah yang menjadi alur cerita.

Tentang Alex, Diva dan Dara yang bersahabat sejak SMA, oh ya, Diva adalah pacar Alex. Juga tentang Juwita yang jatuh cinta pada Alex, dan Vigo yang gak pernah berhenti ngejar Dara walau gak berbalas. Belum lagi mereka dituntut untuk mengikuti super choir sebagai bukti eksistensi mereka. Super Choir inilah yang menjadi benang merahnya.

Oke, segitu saja sedikit penjelasan tentang Stereo Season 1. Yang sama sekali belum pernah ngikutin Stereo di Season 1 boleh nih klik di link ini >> Stereo Net TV

Baiklah mari kita masuk ke topik utama, review Stereo Season 2 dan perbandingan dengan Season 1. Meski baru 2 episode saya rasa para penonton setia Stereo, seperti saya, sudah bisa merasakan perbedaannya dengan Season 1.

Kalau di Season 1 karakter yang muncul hanya kelima member, coach Azis, Bunda -ibu dari Juwita- dan Madam Wati sang Dekan, jadi konflik yang terjadi tidak begitu kompleks, cenderung monoton dan sedikit membosankan karena bagi saya ending setiap episode bisa ditebak. Untuk satu konflik yang terjadi pada satu episode rasanya seperti tergesa-gesa harus diselesaikan dalam episode itu juga dengan penutup konflik baru yang akan muncul di episode selanjutnya. Mungkin hanya satu episode yang saya ingat satu konflik diselesaikan dalam dua episode, yaitu saat coach Azis menantang para member untuk duel nyanyi, para lelaki melawan para wanita.


Stereo Season 2 Ep 2
Pic: instagram @net_stereo
Di season 2 ini karakter yang muncul dari awal cukup banyak, ada Dhana yang pernah muncul di season 1, Amanda, Pak Ben - yang seingat saya juga pernah muncul di season 1 sebagai dosen apa gitu-, Vino, Arka, Vanya, dan cerita semakin kompleks karena konflik semakin banyak. Untuk menjelaskan ada hubungan apa antara Amanda dan Dhana saja butuh waktu 3 episode. Ya, karena di episode pertama ada konflik antara Dhana dan Amanda yang belum jelas apa itu, yang pasti Dhana sebel banget sama Amanda. Di episode kedua ini juga sama, menggantung. Bisa dipastikan di episode ketiga akan terungkap apa hubungan keduanya karena episode kedua ditutup dengan Diva maksa Amanda menjelaskan hubungannya dengan Dhana.

Nah, bagian ini nih yang menurut saya sedikit absurd. Kenapa Diva harus semenggebu itu nanya apa hubungan Amanda dan Dhana. Memang sih Diva sebel atas masuknya Amanda sebagai member tanpa sepengetahuannya, tapi apa iya semenggebu-gebu itu? Memang juga sih di Season 1 ada konflik antara Stereo dan Dhana karena tulisannya yang menyudutkan di majalah kampus, tapi konflik itu sudah ditutup dan berakhir. Ada yang bisa jelasin kenapa Diva semenggebu itu?

Tentang banyaknya karakter di season 2 ini memang lebih memperbanyak konflik antar pemain yang otomatis membuat cerita gak monoton. Saya suka liat Juwita yang mulai menunjukkan dirinya dan mulai mencari pasangan dan lebih banyak tersenyum, karena di season pertama rasanya dia yang paling menderita. Tapi sepertinya Arka, orang yang Juwita sukai, mengeluarkan micro ekspresi yang kontradiksi ketika bertemu Juwita dengan ketika dia melihat poster Stereo didinding. Entah itu hanya perasaan saya saja tapi sepertinya konfliknya akan menarik. Entah berakhir dengan Juwita yang akan sakit hati karena kepalsuan cinta dan penghianatan Arka. #ngomongapasaya

Oh ya, di season 2 ini Stereo punya saingan yaitu Largo yang dibentuk oleh Pak Ben yang didua episode ini sedang mencari anggota. Kelihatan sih siapa aja yang akan gabung di Largo, gak mengherankan Dhana akhirnya dengan dilematis memilih bergabung di Largo. Saya sedikit menyesalkan keputusan Dhana yang dibuat begitu saja dengan mudah, dan Dhana merupakan rekomendasi dari Madam Wati sang Dekan ke Pak Ben. Sebenarnya keputusan ini bisa di buat lebih panjang dan lebih dramatis, meski mungkin memang akan memperpanjang penyelesaian tapi mungkin bisa lebih seru.

Di season 2 ini ada yang sedikit membuat saya dan para penonton setia Stereo pecinta Dara dan Vigo sedih karena tokoh Dara tak ada lagi. Hal ini sedikit aneh bagi saya, karena di Season pertama yang menjadi benang merah kedua setelah Super Choir disetiap episode adalah Dara dan Vigo. Dan Dara lah yang pertama mengaudisi untuk mencari member yang lain, jadi ketika dia menghilang ada yang aneh -Dara diceritakan melanjutkan studi ke luar negeri-. Tapi saya berpikir mungkin ini cara memutus konflik panjang nan monoton antara Dara dan Vigo yang tak habis-habis jika Dara tetap dimasukkan dalam Season 2. So let's move on Dara dan Vigo Lovers.. :D

Mungkin kesimpulan yang saya bikin masih prematur karena season 2 ini baru berjalan 2 episode tapi overall dari dua episode ini sudah bisa dilihat lebih menarik dari Season 1, pertama karena tidak monoton, lebih kompleks, lebih banyak konflik dan lebih banyak yang bisa diceritakan. Yang perlu diperhatikan yang mungkin kedepannya akan menjadi masalah bagi pembuat cerita adalah banyaknya karakter akan terjadi bias antara mana konflik yang harus dipertegas dan menjadi benang merah, dengan mana konflik yang harus dibiarkan mengambang saja sebab setiap karakter memiliki konfliknya masing-masing. Tambahan lagi fokus konflik harus tetap pada Stereo dan membernya karena judul drama musikal ini adalah Stereo.

Baca juga:

Review: Stereo Season 2, Stereo vs. Largo


Weird Love,