Showing posts with label Ini Menurut Saya. Show all posts
Showing posts with label Ini Menurut Saya. Show all posts

Sunday 14 February 2016

Review: Stereo Season 2, Stereo vs. Largo

Dear Good Readers dan Weirdos,

Haha.. Saya balik lagi dengan postingan tentang Drama Musikal Stereo Season 2. Kenapa saya ketawa? Itu karena saya sedang mengingat tanggapan orang-orang rumah yang merasa aneh ngeliat saya segitu seriusnya nonton drama remaja, "Kayak masih ABG aja", gitu kata bapak dan ibu.. Iiih.. Saya memang masih ABG lho..

To be honest saya suka drama musikal.. "Kayak film India", kalo kata adik saya.. Aaah.. Yang penting saya suka.. Hihihi.. Saya juga ketawa soal episode kemarin karena ada kebetulan lucu.. Di episode ini muncul Rizky Febian yang punya wajah mirip dengan pegawai warnet adik saya, di Stereo Rizky berperan sebagai Dimas dan nama beken pegawai adik saya itu Dimas juga, Dimas Sutijo tepatnya.. Jadi menurut saya dan suami itu merupakan kebetulan lucu yang bikin kami tertawa.

Kembali ke Stereo vs. Largo, saya sebenarnya sedikit kecewa Diva dan Alex keluar dari Stereo tapi mungkin ini karena rasanya hubungan mereka monoton, hampir mirip dengan keluarnya Dara dari Stereo, dan fokus cerita memang pindah ke Vigo yang notabene punya banyak penggemar sejak awal drama musikal ini muncul.

Awal nonton episode ini, saya berpikir, dua club vokal ini sama-sama mencari anggota tambahan karena sama-sama kekurangan anggota untuk super choir, apa mungkin nanti akhirnya dua club ini bergabung? Toh ada cinta-cintaannya juga antar anggota dari dua club berbeda ini.. Entahlah, tapi setelah melihat episode ini sampai habis ada kemungkinan kolaborasi itu terjadi.

Yang oke dari episode ini adalah perubahan karakter Vino yang drastis, kelihatannya perkara kecil tapi perubahan sikap Vino bisa membuka banyak kemungkinan karena dari awal anggota largo yang benar-benar tidak menyukai Stereo ya Vino ini. Dan setelah Vino menjadi 'lembut hati' ~cie bahasanya~, entah kemana arahnya nanti.

Episode berikutnya saya yakin lebih seru karena mereka semua akan benar-benar ada dalam satu tim yang bersaing memperebutkan anggota baru dengan tim lain. Bagaimana kabar Arka dan Juwita; Vino, Amanda, Bela dan Vigo; Vanya dan Dimas; juga Dhana? Yuk ah, kita tunggu Sabtu depan.

Love,

Tuesday 24 November 2015

Ini Menurut Saya: Drama Korea | Our Life Journey

Dear Good Readers and Weirdos,

Baru tiga hari yang lalu saya nulis di blog ini berupa review tentang Stereo Season 1 Vs. Stereon Season 2, rasanya udah kangen banget pingin nulis lagi tulisan sejenis.. Kali ini cerita ringan saja ya, Guys.. Tentang Drama Korea..

Maaf buat yang gak suka atau bahkan alergi sama yang namanya Drama Korea. Jujur aja awalnya saya juga gak suka Drama Korea karena to be honest I am one of those who doesn't really follow what is trend, so called anti mainstream.

Dan ketika saya tiba-tiba menikmatinya itu pasti bukan tanpa alasan. Dan alasannya adalah.. Akan ketahuan kalau kalian baca sampai habis posting ini.. :D

Saya sering liat banyak banget iklan TV tentang beberapa drama Korea, tapi saya gak pernah berniat menontonnya apalagi mengingat jadwalnya karena memang gak minat. Drama Korea pertama yang benar-benar menarik saya adalah "Stairway to Heaven" (STH), itupun nontonnya gak sengaja.


Waktu itu saya sedang nonton TV, karena merasa bosan dengan acara yang itu-itu aja channel saya ganti-ganti terus sampai akhirnya saya terpana ketika melihat jalan cerita STH. Dalam scene yang pertama saya lihat itu ada dua remaja lelaki dan wanita. Si gadis sedang menjemur pakaian dan si lelaki sedang duduk di balkon sambil menatap kearahnya, si lelaki menggambar beberapa sket wajah si gadis lalu membentuk kertas-kertas itu menjadi pesawat dan melemparkannya kearah si gadis.

Fe saya bekerja, ini rasanya si lelaki jatuh cinta pada si gadis. Awalnya terlihat seperti si gadis membalas cintanya tapi kemudian ternyata si gadis mencintainya hanya sebagai kakak sebab memang dia memiliki seseorang lain yang sangat dia cintai sedari kecil.

Saya cuma nonton mulai scene tadi sampai habis tapi hati bertanya-tanya seperti apa awal dan kelanjutannya. Daripada nonton di TV dan nyari tau hari apa dan jam berapa tayangnya, lebih baik cari aja di youtube, toh itu drama Korea lama.. Pasti udah banyak di youtube..

Jadilah saya mulai mencari judulnya, dan.. Ketemu!! Eh sorry, perjalanannya gak semudah itu.. Waktu itu saya gak berbekal judul, karena saya tunggu-tunggu sampai habis ga ada satupun info tentang judulnya.. Ya mungkin ada tapi karena faktor bahasa yang gak saya pahami jadi saya gak ngerti.. Saya nontonnya di TV lokal jadi pun pojok kanan atau kiri atas gak ada tulisan "acara yang sedang berlangsung".

Hanya berbekal nama-nama karakter dalam drama ini saya nekat nyari, mana romanisasi bahasa koreakan sedikit aneh ya.. Pengucapan dan tulisan romanisasinya juga beda.. Mungkin masih lebih mudah Pinyin.. Tapi akhirnya setelah berusaha dengan keras dengan segala daya dan upaya saya berhasil menemukan judulnya.. Yaaaay.. #lebaydikit

Setelah saya cari tau di mbah google ternyata ada 20 episode yang harus saya lahap yang berarti makan waktu kurang lebih 20 jam.. Waaaah.. Girang setengah sedih.. Girang karena nemu dramanya, sedih karena saya orang yang pinginnya melahap sebuah cerita sekali tonton, 20 jam itu hampir seharian yang berarti harus banyak waktu termakan.. But fine, ikuti saja.. Bengkak, bengkak deh mata..

Dan memang iya, mata bengkak.. Udah mirip zombie.. Tapi enggak seharian juga drama ini saya lahap, entahlah mungkin satu setengah hari atau dua hari, yang jelas drama ini sukses bikin saya nangis bombai dan naksir sama aktingnya si bapak gembul yang bernama asli Shin Hyun Joon. Karena bapak satu ini saya jadi mulai cari drama lain yang pernah dia mainkan.


Ketemulah saya dengan drama Korea berjudul Marrying the Mafia 2 dan drama-drama lain yang juga dimainkan oleh pak Hyu Joon. Di drama Cain and Abel, pak Hyun Joon membawa saya pada seorang yang aktingnya juga gak kalah, maka berkenalanlah saya dengan So Ji Sub.


Gitu terus, sambung menyambung dari drama satu ke drama lainnya sampai akhirnya saya memutuskan untuk berhenti menonton.. Karena udah gak bener nih jadwal harian saya gara-gara drama Korea.. Saya berhenti cukup lama, setelah saya tamatkan drama apa gitu, saya lupa judulnya..

Tapi kejadian yang hampir mirip membawa saya mulai menonton drama Korea lagi, akhirnya saya disibukkan dengan mencari judul drama yang menurut saya jalan ceritanya gak kalah menarik dari drama-drama sebelumnya yang pernah saya tonton.

Awalnya saya gak sengaja nonton, manteng, liat jalan ceritanya, menarik, tonton sampe abis, penasaran, cari keyword yang mudah dicari, lari ke mbah google, nemu judulnya, lari ke uncle youtube, cari yang subtitle Inggris (bukan sok sok an tapi karena emang rada susah nyari yang bahasa Indonesia), nemu, seneng, langsung sikaaaat..

Kali ini berlatar Korea kuno, jaman kerajaan. Hohoho.. Pemeran tokoh utamanya gak ganteng kalo menurut saya, sama seperti pendapat saya tentang pak Dikta (kok saya jadi bawa-bawa Dikta ya..). Iya, gak ganteng tapi MEMPESONA.. Aaaah.. #LebayModeOn Tokoh perempuannya cantik banget, suka sama wajahnya yang seger banget..

Ceritanya tentang pencarian sebuah buku yang didalamnya ada cara untuk berubah secara permanen dari monster serigala (atau apalah namanya, GuMinHo?? Entahlah..) menjadi manusia normal. Yang doyan nonton Korea tahu nih siapa tokoh utamanya dan pasti hapal judulnya..


Yup, Gu Family Book (GFB) dengan tokoh utama Choi Kang-chi yang diperankan oleh Lee Seung Gi.. Pada setujukan kalau dia MEMPESONA, pastiii.. Tapi gak ganteng.. Oke, oke.. Gantenglah.. Suka-suka deh..


Sebenarnya ceritanya dimulai dari orang tua Choi Kang-chi, ibunya seorang manusia dan ayahnya Gu Min Ho -kalo di Indonesia itu namanya manusia jadi-jadian.. Hahaha..-. Kenapa dimulai dari cerita orang tuanya? Karena tokoh-tokoh yang muncul di cerita orang tuanya ini nanti akan muncul juga di kehidupan Kang-chi. Sama seperti ayahnya, nantinya Kang-chi ini jatuh cinta pada manusia. Gadis ini bernama Dam Yeo-wool yang saking machonya Kang-chi pikir dia lelaki.. Itu mata apa kelereng..

Yeo-wool ini yang bikin Kang-chi gak berubah jadi Gu Min Ho meski sedang emosi -Jadi gini, Gu Min Ho itu kalau lagi marah bakal berubah jadi monster, makannya sama temannya ayahnya dulu dia diberi gelang pelindung supaya gak berubah jadi monster saat marah- Yeo-wool diperakan Suzy, cewek yang saya suka banget sama wajahnya.. Cantik dan seger.. Baiklah, selebihnya tentang GFB akan saya bikinin post sendiri aja nanti ya.. Juga tentang STH tadi..


Lanjut ya.. Dari Lee Seung Gi saya dikenalkan kepada Bang Sung-jun, pemeran tokoh Gon.


Gon adalah pengawal Yeo-wool, saya suka karakternya di drama ini dan micro ekspresinya bagus, dapet banget. Nah, ya.. Dari kepoin drama-drama yang pernah dilakoni Lee Seung Gi ini saya juga jadi kenal yang namanya Cho Jung Seok, mereka main bareng di drama The King 2 Hearts (TK2H).


Lee Seung Gi berperan sebagai Lee Jae-ha yang merupakan adik dari Raja Korea Selatan. Persis seperti gambaran pribadi Seung-gi, dalam drama ini dia digambarkan sebagai pribadi yang cenderung santai dan slengean, gak seperti abangnya. Setelah kematian abangnya dialah yang wajib menggantikan tugas sang abang.

Entahlah mungkin saya lebih suka karakter-karakter pembantu yang bikin cerita lebih menarik ketimbang tokoh utama. Cho Jung Seok berperan sebagai Eun Shi-kyung yaitu seorang kepala pengawal dari putri kerajaan, saudara dari Lee Jae-ha yaitu Lee Jae-shin yang diperankan oleh Lee Yoon-ji.


Saya suka karakternya yang terkesan misterius, tertutup, kaku, tapi sebetulnya penuh cinta. Dari drama ini saya lari lagi ke drama lainnya.. Aaaah.. Saya ini manusia apa kutu loncat.. Tapi saya gak pernah berhenti tengah jalan lho kalau nonton apapun yang menarik perhatian, pasti semua saya lahap sampai tamat.

Selesai nonton TK2H saya buru-buru lari ke google mencari Cho Jung-seok dan tertambat pada drama terbarunya, Oh My Ghostess (OMG). Yang ini bergenre drama komedi dan percintaan, ceritanya tentang seorang gadis bernama Na Bong-sun (diperankan oleh Park Bo-young) yang benar-benar gak punya rasa percaya diri, pemurung, pendiam, dan bisa melihat hantu yang bekerja di sebuah restoran. Diam-diam dia menyukai atasannya, seorang chef sekaligus pemilik restoran itu yang bernama Kang Sun-woo yang diperankan oleh Cho Jung-seok.


Disisi lain ada seorang hantu wanita bernama Shin Soon-ae yang konon katanya dia menjadi hantu dan gentayangan karena mati perawan.. Ada aja nih, kayak film Indonesia Hantu Perawan aja..

Hantu perawan ini terus dikejar oleh seorang cenayang, disaat cenayang sedang mengejar hantu perawan itu Bong-sun sedang duduk di halte bus, karena menurut cerita si hantu perawan adalah Yang dan Bong-sun adalah Yin maka si hantu perawan bisa merasuki tubuh Bong-sun. Karena bertolak belakangnya karakter Bong-sun dan si hantu, si hantu cenderung aktif dan penuh semangat sedangkan Bong-sun lambat dan kurang cekatan, membuat drama ini menarik dan dinamis. Aaaah, ini drama terakhir yang saya nonton yang bikin mata saya bengkak dan badan saya rasanya seperti zombie. Entahlah drama Korea apalagi yang ingin saya tonton, yang jelas harus yang menarik.

Waaah.. Ada yang terlewat.. Ini mungkin harusnya muncul setelah cerita tentang bapak Shin Hyun-joon dan sebelum Lee Seung Gi tadi.. Ini drama yang dulu pingin banget saya tonton tapi males ribet nyari-nyari sampe akhirnya saya nyari juga dan nemu meski agak sulit.. Karena saya cuma nonton cuplikannya di TV, tanpa tau nama karakter dan judulnya.. Hebat gak tuh..


Tapi bukan saya namanya kalau sampe gak nemu.. Judulnya Coffee Prince, ini sebenernya jadi mirip Kang-ci dan Yeo-wool tadi karena si cewek dikira cowok, drama ini malah lebih gila karena tokoh utamanya yang bernama Choi Han-kyul yang diperankan Gong Yoo sampai stress karena dia pikir dia jatuh cinta sama cowok.. Kyaaaaa.. Drama Korea ada-ada aja..


Ya, tadi itu tadi pengalaman saya nonton drama Korea. Saya akan buat review tentang masing-masing drama yang pernah saya tonton, mulai dari jalan ceritanya, siapa saja pemainnya, apa saja yang menariknya dari drama-drama itu, bagaimana penokohannya.

Seru lho nonton drama Korea, setidaknya buat saya banyak yang bisa saya petik, bisa jadi tempat belajar. Belajar?? Iya, belajar itu dimana aja dan kapan aja kan? Bisa dari merenung, bisa di sekolah, bangku kuliah, di jalanan, di depan TV. Di depan laptop atau HP dengan drama Korea di layar juga belajar kan? Well, saya memang suka belajar dan melihat sesuatu lebih dalam, jatuhnya jadi pembahasan dalam tentang hal yang ringan.

Aaaah.. Sekian dulu ya, panjang banget tulisan kali ini.. Eh, tapi nanti kalau ada tambahan akan saya buat part duanya.. Hihihi.. Oh iya, tunggu pembahasan dalam saya tentang drama-drama Korea yang saya ceritakan diatas ya..

Weird Love,

Sunday 22 November 2015

Review: Stereo Season 1 Vs. Stereo Season 2 (Net TV)

Dear Weirdos,

Hari ini adalah hari minggu yang berarti kemarin sore jam 6 Stereo main di Net TV, emang kenapa? Kali ini saya mau review sedikit tentang Stereo Season 2. Kalian pasti sudah tau donk apa itu Stereo? Ya, Stereo adalah serial drama musikal Indonesia yang tayang di Net TV. Kalau dulu tayangnya setiap hari Minggu, untuk Season 2 ini Stereo tayang hari Sabtu di jam yang sama.

Jadi Stereo ini menceritakan tentang sebuah club vocal di Royal University yang hampir gulung tikar karena tak ada yang mau bergabung, tapi kemudian coach Azis, seorang pelatih vocal berusaha mempertahankannya dengan mencari bakat-bakat menyanyi di kampus itu. Ketemulah coach Azis dengan bakat pertama, Dara namanya. Tokoh ini sebenarnya cikal bakal bangkitnya Stereo karena dia dipilih sebagai leader untuk mengaudisi member yang lain. Begitulah..

Konflik di mulai ketika Vigo, yang diperankan oleh Pradikta Wicaksono, yang digambarkan sebagai cowok menyebalkan menyukai Dara dan selalu mengejarnya. Bahkan Vigo menyerobot antrian untuk ikut audisi Stereo. Dengan bakat yang dimilikinya terpaksa Dara menyerah dan menerima Vigo sebagai member. Disusul member lain yaitu Diva, Alex, dan Juwita. Satu 'rumah' bernama Stereo dengan 5 member dan satu pelatih memunculkan banyak konflik, itulah yang menjadi alur cerita.

Tentang Alex, Diva dan Dara yang bersahabat sejak SMA, oh ya, Diva adalah pacar Alex. Juga tentang Juwita yang jatuh cinta pada Alex, dan Vigo yang gak pernah berhenti ngejar Dara walau gak berbalas. Belum lagi mereka dituntut untuk mengikuti super choir sebagai bukti eksistensi mereka. Super Choir inilah yang menjadi benang merahnya.

Oke, segitu saja sedikit penjelasan tentang Stereo Season 1. Yang sama sekali belum pernah ngikutin Stereo di Season 1 boleh nih klik di link ini >> Stereo Net TV

Baiklah mari kita masuk ke topik utama, review Stereo Season 2 dan perbandingan dengan Season 1. Meski baru 2 episode saya rasa para penonton setia Stereo, seperti saya, sudah bisa merasakan perbedaannya dengan Season 1.

Kalau di Season 1 karakter yang muncul hanya kelima member, coach Azis, Bunda -ibu dari Juwita- dan Madam Wati sang Dekan, jadi konflik yang terjadi tidak begitu kompleks, cenderung monoton dan sedikit membosankan karena bagi saya ending setiap episode bisa ditebak. Untuk satu konflik yang terjadi pada satu episode rasanya seperti tergesa-gesa harus diselesaikan dalam episode itu juga dengan penutup konflik baru yang akan muncul di episode selanjutnya. Mungkin hanya satu episode yang saya ingat satu konflik diselesaikan dalam dua episode, yaitu saat coach Azis menantang para member untuk duel nyanyi, para lelaki melawan para wanita.


Stereo Season 2 Ep 2
Pic: instagram @net_stereo
Di season 2 ini karakter yang muncul dari awal cukup banyak, ada Dhana yang pernah muncul di season 1, Amanda, Pak Ben - yang seingat saya juga pernah muncul di season 1 sebagai dosen apa gitu-, Vino, Arka, Vanya, dan cerita semakin kompleks karena konflik semakin banyak. Untuk menjelaskan ada hubungan apa antara Amanda dan Dhana saja butuh waktu 3 episode. Ya, karena di episode pertama ada konflik antara Dhana dan Amanda yang belum jelas apa itu, yang pasti Dhana sebel banget sama Amanda. Di episode kedua ini juga sama, menggantung. Bisa dipastikan di episode ketiga akan terungkap apa hubungan keduanya karena episode kedua ditutup dengan Diva maksa Amanda menjelaskan hubungannya dengan Dhana.

Nah, bagian ini nih yang menurut saya sedikit absurd. Kenapa Diva harus semenggebu itu nanya apa hubungan Amanda dan Dhana. Memang sih Diva sebel atas masuknya Amanda sebagai member tanpa sepengetahuannya, tapi apa iya semenggebu-gebu itu? Memang juga sih di Season 1 ada konflik antara Stereo dan Dhana karena tulisannya yang menyudutkan di majalah kampus, tapi konflik itu sudah ditutup dan berakhir. Ada yang bisa jelasin kenapa Diva semenggebu itu?

Tentang banyaknya karakter di season 2 ini memang lebih memperbanyak konflik antar pemain yang otomatis membuat cerita gak monoton. Saya suka liat Juwita yang mulai menunjukkan dirinya dan mulai mencari pasangan dan lebih banyak tersenyum, karena di season pertama rasanya dia yang paling menderita. Tapi sepertinya Arka, orang yang Juwita sukai, mengeluarkan micro ekspresi yang kontradiksi ketika bertemu Juwita dengan ketika dia melihat poster Stereo didinding. Entah itu hanya perasaan saya saja tapi sepertinya konfliknya akan menarik. Entah berakhir dengan Juwita yang akan sakit hati karena kepalsuan cinta dan penghianatan Arka. #ngomongapasaya

Oh ya, di season 2 ini Stereo punya saingan yaitu Largo yang dibentuk oleh Pak Ben yang didua episode ini sedang mencari anggota. Kelihatan sih siapa aja yang akan gabung di Largo, gak mengherankan Dhana akhirnya dengan dilematis memilih bergabung di Largo. Saya sedikit menyesalkan keputusan Dhana yang dibuat begitu saja dengan mudah, dan Dhana merupakan rekomendasi dari Madam Wati sang Dekan ke Pak Ben. Sebenarnya keputusan ini bisa di buat lebih panjang dan lebih dramatis, meski mungkin memang akan memperpanjang penyelesaian tapi mungkin bisa lebih seru.

Di season 2 ini ada yang sedikit membuat saya dan para penonton setia Stereo pecinta Dara dan Vigo sedih karena tokoh Dara tak ada lagi. Hal ini sedikit aneh bagi saya, karena di Season pertama yang menjadi benang merah kedua setelah Super Choir disetiap episode adalah Dara dan Vigo. Dan Dara lah yang pertama mengaudisi untuk mencari member yang lain, jadi ketika dia menghilang ada yang aneh -Dara diceritakan melanjutkan studi ke luar negeri-. Tapi saya berpikir mungkin ini cara memutus konflik panjang nan monoton antara Dara dan Vigo yang tak habis-habis jika Dara tetap dimasukkan dalam Season 2. So let's move on Dara dan Vigo Lovers.. :D

Mungkin kesimpulan yang saya bikin masih prematur karena season 2 ini baru berjalan 2 episode tapi overall dari dua episode ini sudah bisa dilihat lebih menarik dari Season 1, pertama karena tidak monoton, lebih kompleks, lebih banyak konflik dan lebih banyak yang bisa diceritakan. Yang perlu diperhatikan yang mungkin kedepannya akan menjadi masalah bagi pembuat cerita adalah banyaknya karakter akan terjadi bias antara mana konflik yang harus dipertegas dan menjadi benang merah, dengan mana konflik yang harus dibiarkan mengambang saja sebab setiap karakter memiliki konfliknya masing-masing. Tambahan lagi fokus konflik harus tetap pada Stereo dan membernya karena judul drama musikal ini adalah Stereo.

Baca juga:

Review: Stereo Season 2, Stereo vs. Largo


Weird Love,

Thursday 8 October 2015

Ini Menurut Saya: Angel Pieters Kecil Mirip..

Dear Good Readers dan Weirdos,

Sudah lama sebenarnya saya pingin nulis tentang kemiripan dua orang ini, tapi entahlah mungkin waktunya baru sekarang.

Oke, pertama saya ceritain dulu awal mula 'ngeh' bahwa mereka mirip. Suatu hari lagi nonton net tv dan entah kenapa tertarik banget sama salah satu serial dengan genre drama musikal semacam Stereo. Bukan Rani namanya kalo gak kupas tuntas dan menghapus ke-kepoan diri, maka mulai lah saya cari tau tentang Stereo.

Para pemerannya keren-keren, oke-oke. Ada nama Vidi Aldiano, Pradikta Wicaksono (to be honest orang ini yang pertama bikin saya penasaran sama drama musikal yang satu ini, dan ketagihan nonton), ada Kila Shafia, Tatjana Saphira, pak Azis dan Angel Pieters.

To be honest lagi dari enam nama itu cuma dua pertama yang memang udah masuk kamus ketenaran dikepala saya, karena jujur saya memang gak gaul dan gak gitu update, gimana mau update nonton tv aja gak suka, nagih soalnya, jadi sekali lagi to be honest saya hidupin tv ya cuma hari minggu aja, jam 6 sore tepatnya, nungguin Stereo. Tapi hari minggu besok itu episode terakhir, terus saya nonton apa lagi donk? Kita lihat nanti..

Balik ke pembahasan utama, begitu saya ngulik tentang Angel Pieters saya baca kalau dia adalah juara Idola Cilik, what? Padahal itu kan dulu tontonan saya juga.. Yang mana yang Angel ini, kok gak inget?? Bukan Angel yang gak tenar, itu sekali lagi murni saya yang pelupa.. Mulailah saya kepoin Angel, saya cari tuh foto-foto jaman Angel masih bau kencur.. (Dulu bau kencur sekarang mungkin bau jahe.. Hihihi.. Bukan, sekarang wangi parfum CK..)

Ketemu!!! Ini dia..


Jujur susah banget nyari foto Angel waktu masih kecil, saya dapet tiga yang paling sreg dihati. Dua yang dibawah ini..



Yang diatas ini malah udah agak dewasaan kayaknya ya..

Setelah liat-liat foto Angel apa lagi yang pake poni jadi keingetan siapa gitu.. Begitu saya coba inget-inget lagi..

Ooooh iyaaaa.. Anjaliiii!!!!

Mulailah saya cari-cari tentang Anjali yang ternyata namanya Sana Saeed.. Dan saya mulai mencari gambar dari Sana Saeed, ini fotonya..




Naaaah..., kalau menurut saya ada kemiripan diantara mereka. Bukan cuma poni, sungguh.. Bentuk wajah, hidung, dan mata mereka miriiip.. Suka suka suka.. Dan yang pasti sama-sama cantik.. Eeeh, cantikan Angel donk.. :)

Postingan kali ini segitu dulu ya..

Weird Love,


Thursday 24 September 2015

Ini Menurut Saya: Yuuk aaah.. Selesaikan Masalah!! - Cara Memecahkan Masalah | Our Life Journey

Dear Good Readers and Weirdos all around the world,

Bagaimana cara menyelesaikan masalah? Sebetulnya topik ini sudah ingin saya bahas berminggu-minggu lalu bahkan mungkin berbulan-bulan lalu, tapi karena satu dan lain hal saya belum sempat mengangkat tema ini.

Beberapa hari lalu saya melihat sebuah postingan di newsfeed facebook saya yang bikin saya jadi merasa harus menulis tentang topik ini, karena menurut saya topik ini menarik. Menurut saya lho ya.. Hihihi.. Tapi serius, mengingat kembali apa yang ingin kita tulis beberapa bulan lalu sungguh melelahkan karena saya cuma punya konsep di kepala yang belum sempat saya tuangkan dalam bentuk tulisan pun coretan.

Okay, mari kita mulai saja..


Di dunia ini siapa sih yang enggak punya masalah? Semua orang pasti punya masalah. Mau itu masalah keuangan, masalah dengan pasangan, masalah di tempat kerja, di sekolah dan masalah dengan manusia-manusia lain, guru, orang tua, sesama teman, saudara, sahabat dan lainnya. Karena sejatinya setiap pribadi memiliki keunikannya sendiri, mulai dari karakter yang berbeda, kemampuan beradaptasi yang berbeda, kemampuan menyelesaikan masalah yang berbeda, nilai diri yang berbeda, bahkan yang kadang dianggap sepele adalah perbedaan cara pandang, sudut pandang, perspektif, point on few, entah apa lagi namanya. Perbedaan itulah yang kadang menyebabkan masalah.

Sebenarnya apa sih masalah itu? Masalah adalah persoalan atau hal yang harus diselesaikan.

Jika saat ini kalian sedang punya masalah, yakinkan diri bahwa orang lain pun punya masalah. Masalahnya ada orang-orang yang mampu menyembunyikan masalahnya untuk konsumsi pribadi dan ada yang menunjukkannya keluar agar semua orang tahu dia punya masalah. Tak ada satupun manusia di dunia yang tak punya masalah. Bahkan ketika kita bangun di pagi hari pun kita menemui masalah, semisal mau apa kita setelah bangun ini mandi atau makan?


Ketika akhirnya memutuskan mandi ternyata air habis, dan kita tahu orang yang bertanggung jawab atas kekurangan air yang terjadi adalah adik kita, sebab memang cuma dia tukang habisin air dan gak pernah hidupin kran waktu mandi. Jadilah kita sebel sama dia. Mending kalau dia mau ngaku kalau tadi dia memang gak hidupin kran, nah kalo dia gak ngaku dan mengelak, jadinya masalah..

Ketika kita memilih tidur lagi tiba-tiba perut terasa lapar, lalu kita menuju meja makan dan melihat hanya ada makanan yang tidak kita sukai, atau bahkan tak ada makanan sama sekali. Jadilah kita mulai mencari siapa yang salah, dan ternyata si bibi karena dia masih sibuk ngobrol sama bibinya tetangga depan rumah. Jadilah kita sebel sama dia. Mending kalau dia mau ngaku kalau dia emang keasyikan ngobrol sama bibinya tetangga depan rumah, nah kalau dia ngelak dan bilang kita yang kepagian bangunnya, jadinya masalah..

Good Readers dan Weirdos, contoh yang saya kasih diatas cuma contoh-contoh kecil yang kadang kala bisa jadi masalah besar. Bagaimana jika masalahnya besar, bisa-bisa jadi masalah yang sangat bueeeesaaaar.. Dari dua contoh diatas jatuhnya jadi saling menyalahkan, padahal sejatinya manusia adalah makhluk egois yang gak pernah mau disalahkan. Sekali dia disalahkan dia akan balik menyalahkan orang lain dengan berbagai alasan dan pembenaran diri.

Lalu bagaimana cara menyelesaikannya? Seperti yang sudah disinggung di atas, ada tipe orang yang menyelesaikan masalah dengan mencari siapa yang salah sehingga seringnya cenderung menyalahkan orang lain dan tidak menyelesaikan masalah inti, masalah menjadi meluas dan melebar. Seperti yang juga sudah disinggung di atas manusia adalah makhluk egois, tak ada seorangpun manusia yang ingin disalahkan kecuali dia benar-benar memiliki kebesaran hati untuk menerimanya. Seperti yang dijelaskan juga oleh mas Kertadrarajawen dalam postingannya di kompasiana ini.


Untuk menyelesaikan masalah jangan pernah mencari siapa yang salah sebab tidak akan ada habisnya. Masing-masing pribadi harus menyadari bahwa setiap orang yang terlibat dalam masalah ikut andil dalam terjadinya masalah, dan fokuslah pada akar permasalahan. Apa itu? Mencari solusi. Bagaimana cara mencari solusi? Caranya dengan duduk bersama dan bermusyawarah untuk mencapai mufakat #berasalagibelajarpkn #emangiya #inibabkerukunan

Contohnya yang tadi aja ya, yang mandi enggak ada air itu lho.. Kalau kamu terus nyalahin adik kamu, adik kamu juga bakal nyalahin kamu balik. Bisa jadi dia bilang, "Salahnya bangun siang.. Pagian dikit lah..". Tuh kan, jatuhnya berantem. Kesampingkan ego, cari solusi. Solusinya adalah setiap orang di rumah harus ingetin adik kamu untuk hidupin kran tiap kali dia masuk kamar mandi, dengan gitu kemungkinan besar adik kamu risih. Awalnya mungkin bakal ngerasa terpaksa melakukan hal yang diperintahkan tapi lama-kelamaan akan jadi kebiasaan. Asal jangan lupa matiin krannya aja kalau sudah selesai, kalau enggak bisa jadi masalah baru. Hihihi..


Eh, ada solusi lain lagi.. Kalau emang kenyataannya kamu yang bangunnya kesiangan, ya coba bangun pagian dikit. Instrospeksi diri itu penting, sebelum menilai orang lain coba nilai diri kita sendiri, sudah sempurnakah kita? Coba untuk lebih objektif menilai diri kita. Kalau salah mengakulah salah, setidaknya dalam hati. Jadi kedua belah pihak yang bermasalah saling memperbaiki diri.


Ya, seperti quote di atas.. Masalah itu seperti mesin cuci, kita dibanting, dibolak-balik tapi akhirnya masalah bisa membuat kita jadi lebih baik. So..




Thursday 3 September 2015

Ini Menurut Saya: Mas Dalam Islam Poligami Boleh Lho | Our Life Journey

Dear Good Reader and Weirdos all around the world,

Mungkin akhir-akhir ini kalian sering baca judul postingan semacam ini. Ya, ini postingan yang saya baca juga lewat link yang di-post seseorang di FB (maaf saya lupa pertama kali baca postingan ini dari siapa). Ini linknya:


Penggalan tulisan diatas adalah tulisan status seseorang yang sedang jalan-jalan disebuah pusat perbelanjaan dan melihat seorang suami sedang nyuapin anaknya sedangkan ibunya sedang asyik memilih pakaian. Postingan lengkapnya seperti ini:


Saya mencoba melihat kejadian ini dari beberapa sudut pandang dan pemikiran positif. Bukan berarti pendapat cewek ini tidak benar, karena memang dia orang luar yang tidak tahu bagaimana keadaan sebenarnya. Bisa jadi kemungkinan memang si istri yang ‘gak tau diri’ dengan memasrahkan anaknya kepada suami sedang dia asyik-asyikan memilih baju.

Kalau saya lebih memilih melihatnya dari perspektif lain yang jauh lebih positif, siapa tahu lelaki ini memang sedang memberikan ‘Me Time’ pada istrinya dengan membiarkan dirinya yang meng-handle sang buah hati. Atau mungkin si istri sedang berulang tahun dan meminta dia memilih sendiri kadonya.. Bisa jadi..

Kita lihat lagi, siapa tahu si wanita sedang berada dikumpulan baju lelaki dan sedang memilih baju lelaki, bisa jadi lelaki ini adalah suami yang tak suka berbelanja dan memilih bajunya sendiri sehingga dia meminta istrinya memilihkan baju untuknya, seperti suami saya..

Suami saya paling malas diajak jalan-jalan, kalau sudah berhasil ngajak dia jalan paling males disuruh milih baju padahal buat dia sendiri.. Jadilah saya yang memilihkan untuk dia. Kalau lagi bawa ponakan (maklum belum diberi titipan sama Allah) ya dia yang bawa ponakan.. Tak perlu meminta persetujuan dia tentang baju mana yang harus dibeli, karena jika ditanya dia akan bilang, “Terserah kamu aja..” Yang jika saya juga ragu maka tidak ada satupun baju yang terbeli.. Huft.. Kalau sudah begitu apa saya yang salah.. Tentu tidak..

Jujur kalau saya pribadi melihat lelaki (mau dia super ganteng, ganteng aja atau biasa aja yang sedang) menggendong anak atau melakukan interaksi apapun dengan anak-anak (mau anak sendiri kek, mau ponakannya kek, terserahlah) justru malah lebih kelihatan “WOW”, sexy serius..! Itulah sebabnya kenapa saya suka banget sama suami saya.. Dia sayang banget sama anak kecil.. #curcol

Itu tadi pendapat saya tentang berita yang lagi ramai di sosmed ini. Sekali lagi itu sudut pandang saya, yang suka sekali melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, berbagai perspektif. Bagaimana sudut pandang Good Readers dan Weirdos disana?

Kalau pendapat saya tentang poligami bagaimana? Nanti deh saya buat postingan tentang poligami..

Weird Love,

Wednesday 29 July 2015

Ini Menurut Saya: Logo Band Ungu Album Mozaik | Our Life Journey


Dear good readers,

Udah lama banget saya gak nulis, rasanya udah kangen banget tangan ini. Sebenernya gak bener-bener vakum sih.. Saya masih nulis tapi gak di blog ini, nanti saya ceritakan detailnya di postingan lain.

Seperti yang udah pernah saya bahas di tulisan ini >> Auto-biography Saya: I Love Purple. Saya suka banget sama warna ungu dan saya juga suka band Ungu.


Kali ini saya mau bahas tentang logo band Ungu. Tangan dan kepala saya berhasil dibuat gatel untuk nulis lagi..


Well ya, logo ungu adalah huruf g dengan dua tanduk yang mirip banget sama setan. Semua memang tergantung persepsi dan perspektif orang, tapi di postingan kali ini saya mau bahas persepsi dari perspektif saya.

No offense ya, Good Reader. Sekali lagi persepsi dan perspektif orang boleh beda. Dan saya termasuk yang meng-iya-kan bahwa logo itu memang mirip setan dan ya, saya termasuk yang menyayangkan.

Memang dulu sudah dijelaskan oleh Ungu, bahwa mereka bukan pendukung aliran satanic, they are not. Itu hanya logo yang mereka pakai sebagai identitas. Sampai sini saya lega dan bilang 'terserah mereka', karena memang terserah mereka mau pakai logo apapun. Lagian siapa saya.. :):):)😄😅

Saya hanya suka lagu-lagu dan lirik-lirik serta alunan musik yang sesuai dengan saya maksudnya yang saya suka, yang tidak sesuai dan saya tidak suka tidak saya dengarkan. Sungguh ini perkara suka dan tidak suka saja. Tak ada unsur lain.

Sama seperti sikap saya terhadap band-band lain. Kecuali Westlife, Yovie n Nuno dan kemungkinan kalo album Dikta Project keluar juga bakal jadi pengecualian, entahlah. Ada alasan subjektif dibalik tiga band itu. :P

Ketika kemudian album Mozaik keluar, tak sengaja saya melihat pola di logo g dari band mereka yang di-fill dengan pola mozaik, sesuai judul album. Lagi-lagi saya tertegun melihat logo itu. Boleh dibilang syok.



Adanya pola yang bila lubang-lubang di tengah huruf g diblok dan garis-garis mozaik itu digabungkan akan membentuk bintang 6 sudut yang semua orang tau itu logo negara mana dan ada cerita apa dengan negara itu. Itulah yang bikin saya syok.

Untuk ketiga kalinya dalam postingan ini saya ucapkan bahwa semua hanya persepsi dari perspektif saya yang syok melihat logo itu. Entah memang ada maksud lain atau mungkin hanya kebetulan saja, mungkin juga saya saja yang terlalu sensitif. Maafkanlah jika saya salah..

Love,

Monday 10 February 2014

Ini Menurut Saya: Keep doing the Best & Expect Nothing

Dear Friends,

Belajar banyak nonton Indonesian Idol tanggal 02 Februari kemaren - Well ini yang ulangan karena memang gak terlalu ngikutin ajang ini. - Kebetulan pas nonton pas ada acara ini dan menarik perhatian.. Jadi why not nonton.. Seru juga acaranya.. Beberapa minggu yang lalu saya juga sempat lihat acara ini, kasusnya sama, gak sengaja nancep di acara ini.. Cuma bedanya yang beberapa minggu lalu itu live.. :D

Ada beberapa orang yang memang saya suka. Menurut saya suaranya bagus, gayanya lucu, kualitas vokalnya juga okay.. Percaya Diri-nya juga bagus.. Tapi kenapa ga masuk? Salah satu dari mereka juga bahkan menjadi TrendingTopic di YouTube.. Sudah punya fans club, dll.. Kenapa gak masuk?? Ada apa sama jurinya?? Banyak juga yang mempunyai pertanyaan yang sama kayak saya..

Otak saya mulai berpikir dan saya mengingat kembali kasus- kasus kehidupan secara lebih luas.. Bahwa sesungguhnya percaya diri itu penting tapi over confident tidak akan membawa kemana-mana.. Bermimpi itu perlu tapi berharap itu tidak selamanya baik..

Suara yang bagus, gaya yang lucu dan okay, kualitas vokal yang juga okay tetap tidak cukup.. Keberuntunganpun tidak cukup.. Faktor X lebih mendominasi semuanya.. Apa itu Faktor X?? Faktor X itu adalah jalan Allah untuk kita dan doa kita..

Saya ini sebenernya terlalu mendramatisir, membesar-besarkan atau wajar saja sih?? Masalah tontonan kok bisa-bisanya dikorelasikan dengan masalah kehidupan yang lebih luas?? Well saya memang begitu, menurut saya jika suatu hal kecil bisa mengingatkan kita akan hal besar.. Kenapa enggak?? Itu menurut saya.. :D

Back to those who are talented but were not chosen by the judges.. God will show you your ways.. Keep believe in yourself.. Keep doing the best & expect nothing..

^_^

Tuesday 2 July 2013

Ini Menurut Saya: Rich Guess Poor Guess

When a rich guest come to the house, I will serve him well.. Only 'well'.. 
When a poor one come, I will serve him best.. Very best..
That's my motto.. No excuse..

Kalimat di atas adalah salah satu quote yang saya tulis di FB, pingin sedikit membahas tentang poor guest dan rich guest diposting kali ini. Ada komen yang menggelitik yang bikin saya merasa harus menulis postingan ini di blog saya. #lirik Zula


Begini kira-kira komen Ajoule (panggilan akrab Zula #sokakrab) "semacam diskriminasi itu mah,miss" (dia murid saya jadi panggilan akrab dia ke saya ya miss #Ajoulesokakrab :p) setelah komen itu saya jawab, dia komen lagi (seneng deh ada yang bikin komen di postingan makin panjang :D) "kalo gitu aku kerumah miss sebagai org miskin ajah" (diiih.. apaan sih Ajoule..)


Komen lain yang gak kalah menggelitik datang dari teman saya yang lain, "kalo aku yg datang, aku bakal diperlakukan seperti apa?" hhhm..


Okay, itu sedikit alasan yang membuat saya merasa saya harus menulis postingan ini. Disamping itu masih ada alasan-alasan lain.


Okay, ini bukan diskriminasi. Bukan membeda-bedakan antara orang kaya atau orang miskin. Sebenarnya pun kata 'orang kaya' dan 'orang miskin' hanya untuk membuat pembedanya terasa jelas. Selama ini dikepala masyarakat kebanyakan bumi Indonesia tercinta ini 'Orang kaya pasti selalu di atas' dan 'orang miskin selalu di bawah'. Orang kaya harus selalu disanjung, dipuja, dielu-elukan, bla bla bla.. seburuk apapun dia, dan orang miskin harus selalu merendah dihadapan orang kaya, bahkan kadang harga diri pun diserahkan hanya demi menyanjung dan memuja si kaya.


Ketika orang kaya datang kerumah kita, coba apa yang kebanyakan dilakukan? Mempersiapkan segalanya, membersihkan rumah, menyediakan jamuan-jamuan yang 'pantas', yang lebih ekstrim lagi kadang rela 'ngutang' demi memberikan yang terbaik kepada si orang kaya. Membersihkan rumah masih okay lah bagi saya. Menyediakan jamuan-jamuan, okay.. Tapi pasti selalu diikuti kata 'pantas' , ditahap ini mereka sudah mulai memaksakan diri. Menyiapkan ikan goreng semisal, untuk makan si kaya beserta keluarganya, makanan yang selama ini untuk diri sendiri maupun anak sendiri saja jarang dikonsumsi.


Tahap berikutnya adalah melakukan apapun demi kenyamanan si kaya, kalau sudah kepepet apa lagi selain 'ngutang'. Betul tidak? (pake gaya Aa Gym) Bukan bermaksud apa-apa tapi saya cuma ingin mengingatkan. Kemudian wajah dibuat semanis mungkin, bibir kiri dan kanan ditarik masing masing sekitar 3 cm.. (Busyet.. Lebar amat..), sampe kadang bikin kepala pusing dan kaku dibuatnya. Setiap jawaban yang keluar dari mulut hanya 'iya' 'iya' dan 'iya'. Untuk sekedar berbicara pun semua serba harus diatur. 'Takut salah bertingkah' katanya.. Huufftt.. #ngelapkeringatsambilngelusdada entah apa yang ada dipikiran mereka.


Kita putar haluan, ketika orang miskin yang datang kerumah kita, coba apa yang dilakukan dan terlintas dalam pikiran? 'Aah, biar saja. Rumah dia gak kalah hancur dengan rumah ini' begitu kira-kira kalau soal kebersihan. 'Aah, makan ini aja udah bagus buat mereka' di meja ada tempe dan tahu. Ketika mereka mulai berbicara mulailah penerima tamu membangga-banggakan diri sendiri dan merendahkan orang lain. huft.. #tepokjidat


Entah apa yang ada dipikiran mereka, mendewa-dewakan orang kaya dan merendahkan serta meremehkan orang miskin yang datang ketempat mereka..


Bagi saya, setiap orang yang berkunjung harus diperlakukan dengan BAIK dan SEWAJARNYA. Tidak perlu sampai harus memaksakan dan merendahkan diri untuk memperoleh simpati, sebesar apapun yang sudah dilakukan pada kita, seperti meminjami uang, mengajak kita berjalan-jalan, dengan perasaan takut kalau tidak melakukan hal yang dapat memperoleh simpati kelak kita tidak akan dipinjami uang lagi ataupun tidak diajak berjalan-jalan lagi. Sewajarnya saja lah, tidak usah merasa seperti hutang budi yang teramat besar.


Jika anda yang berada di posisi si kaya, apa anda mengharap perlakuan seperti DEWA terhadap anda? Saya rasa tidak. Adalah kewajiban si kaya untuk membagi rezekinya kepada si miskin, karena rezeki yang ia terima adalah dari Allah. Jika ingin menunjukkan rasa terimakasih, tunjukan sewajarnya. Berterimakasih lah yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT.


Uraian diatas adalah sudut pandang saya, paparan dari kacamata saya. Entah bagaimana dari kacamata anda..