Showing posts with label EastSix - Saya dan Sahabat. Show all posts
Showing posts with label EastSix - Saya dan Sahabat. Show all posts

Saturday 7 June 2014

EastSix - Saya dan Sahabat: Our Uniqueness

Sore yang sedang baca postingan ini,

Kali ini saya akan cerita tentang keunikan-keunikan EastSix. Siapa itu EastSix? Diantara yang sedang baca postingan ini ada yang belum tau? Kalau ya, coba deh intip postingan ini biar gak penasaran.. :D >> New Label: EastSix - Saya dan Sahabat.

Postingan ini sebenarnya tentang lamunan iseng kami terutama saya waktu SMA dulu, waktu melihat kumpulan tanggal lahir kami masing-masing. Jadi maaf kalau terdengar absurd.. :D

Diurut berdasarkan usia dari kami berenam.. Salmah (1), atau kami biasa memanggil dia Mema, adalah yang paling tua. Kemudian diikuti oleh Atie (2), Ririn (3), Dewi (4), saya (5) dan Diana (6). 

Ini detailnya:

Mema lahir tanggal 21 Juni 1984, 
Atie tanggal 26 Oktober 1984, 
Ririn tanggal 20 Februari 1985, 
Dewi tanggal 22 Juni 1985, 
Saya tanggal 16 Oktober 1985 dan 
Diana 10 Februari 1986. 

Jika diamati kami berenam lahir di tiga bulan saja: Juni, Oktober dan Februari. Itu keunikan pertama. Ya, mulai SMA dulu traktiran ulang tahun kami lebih sering digabung jadi satu, Mema dengan Dewi, Atie dengan saya dan Ririn dengan Diana.

Juni
Mema: 21 Juni 1984
Dewi: 22 Juni 1985

Oktober
Atie: 26 Oktober 1984
Saya: 16 Oktober 1985

Februari
Ririn: 20 Februari 1985
Diana: 10 Februari 1986

Keunikan lain, jika diamati lagi perbedaan tahun kami yang lahir di bulan yang sama adalah 1 tahun. Perbedaan tanggal kalau gak 10 hari ya satu hari, jadi kadang kami adakan traktiran ulang tahun pada tanggal diantara dua tanggal ulang tahun itu.. Yang kasihan ya yang belum ulang tahun tapi sudah harus nraktir.. Hehehe.. Tapi kadang kami memilih tanggal terakhir.. Kali ini yang kasihan adalah yang ulang tahun pertama karena pasti traktirannya jauh dari tanggal ulang tahunnya..

Untuk perbedaan real dari kami yang lahir di bulan yang sama adalah: Mema lebih tua 1 tahun 1 hari dari Dewi, Atie lebih tua 1 tahun kurang 10 hari begitu juga dengan Ririn dan Diana.

Dulu waktu SMA kelas tiga kami masuk kelas yang berbeda, saya di kelas 3 IPA 1, Dewi dan Diana di kelas 3 IPA 2, sedangkan Mema, Atie dan Ririn bergabung di 2 IPS 2. Semacam settingan yang lucu, 1 orang di satu kelas, 2 orang di kelas yang lain dan 3 orang di kelas yang lain lagi.. :D

Soal menikah, yang pertama menikah adalah Atie (2), kemudian Salmah (1), saya (5), Diana (6) lalu Ririn (3).. Dewi (4) masih belum menikah walau sudah ada calon.. Urutan yang cantik menurut saya.. Atie menikah mendahului Salmah, Saya menikah mendahului Diana, dan Ririn menikah mendahului Dewi.. 2 - 1, 5 - 6, 3 - 4..

Terakhir reuni kemarin tiga dari kami: Atie, Salmah dan Diana sudah bawa buntut (anak) sedang tiga lainnya belum.. Soal hijab, tiga dari kami berhijab dan tiga lainnya belum.. (Untuk cerita tentang reuni bisa intip postingan The Reunion PlanRoad to Sidoarjo dan The Reunion).

Segitu dulu postingan yang kali ini dari saya, walau kesannya absurd tapi tidak ada yang kebetulan di dunia ini, Allah selalu punya rencana untuk umatnya..

Sore buat yang sudah capek-capek baca sampai kalimat ini, thanks a lot.

La Reine Chanson

Saturday 31 May 2014

Eastsix - Saya dan Sahabat: The Reunion

Menyambung cerita sebelumnya tentang reunian EastSix di KFC-SunCity, kali ini tentang reunian itu sendiri karena tentang rencana udah saya ceritakan di EastSix - Saya dan Sahabat: The Reunion Plan, dan perjalanan saya menuju lokasi juga sudah diceritakan di EastSix - Saya dan Sahabat: Road to Sidoarjo.

Sesampainya di lokasi saya akhirnya bertemu Ririn, Diana dan Naufal. Siapa Naufal?

Ririn, Diana dan Naufal

Naufal adalah anaknya Diana, umurnya 15 bulan. Kemana yang lain? Ternyata mereka belum datang. Awalnya saya pikir saya yang terlambat sendiri, ternyata oh ternyata.. Masih sama seperti dulu.. Ngaret..

Diana masih seperti dulu

Ririn masih kecil seperti dulu, tapi badannya lebih berisi.. Padet.. Sintal.. Hahaha.. Lebay.. :P Tapi lebih bagus seperti ini dari pada kurus seperti dulu. Diana masih sama, gak ada perubahan yang signifikan.. Tetap seperti dulu.. Dan kata mereka saya tampak besar.. Aduh aduuuh.. Saya memang besar sekarang..

Aslinya mereka sudah liat saya dari mulai saya melintas di depan KFC tadi, tapi mereka belum yakin. Mereka baru yakin kalau itu memang saya setelah saya masuk ~,~" Apaan ya kalian..

Kami mulai ngobrol tentang dulu dan sekarang. Sampai akhirnya Dewi datang, badannya jauh lebih kurus dari Dewi yang dulu.. Mungkin banyak pikiran, karena ditanya langsung ke si empunya badan pun gak tau kenapa dia bisa sampai sekurus itu..

Dewi (kanan) jauh lebih kurus dari terakhir kami bertemu #GalauYaWi? Eh, Opal liat kamera :D

Saya, Ririn dan Dewi akhirnya memesan burger, es krim dan minuman untuk kami bertiga karena Diana dan Naufal sudah beli camilannya sendiri. Sudah lama saya gak makan burger di KFC, ternyata lumayan.. Apa karena saya kelaparan akibat perjalanan hampir 2 jam dari Malang ke Sidoarjo.. :P

Tadinya Atie gak bisa datang, anak-anak sempat kecewa termasuk saya karena saya sudah jauh jauh datang.. Akhirnya dia meng-iya-kan untuk datang.

Yang kemudian datang setelah Dewi adalah Salmah dan Ibra, siapa Ibra?

Salmah (a.k.a. Mema) dan Ibra

Ibra adalah anak pertama Salmah. Anak keduanya di rumah bersama Umma-nya.. Namanya Aminah.. Kalau kalian bertanya-tanya kenapa namanya dan wajahnya berbau arab itu karena Salmah memang keturunan Arab jadi ya hidungnya panjang kayak tiang.. #PeaceMem #HidungSayaJugaPanjang #TapiKeDalam :D

Setelah beberapa lama barulah si Atie datang.. Wow.. Badannya memang besar dari SMA tapi kali ini lebih besar, maklum.. Anaknya 2.. Tapi hari itu yang dibawa cuma satu, Bian.. Badannya juga besar tapi lucu banget..

Bian berdoa sebelum makan, tapi ibunya kok malah ketawa? ~,~"

Ada yang lucu disini.. Atie dan Bian pergi pesan makanan tanpa tanya dulu ke kami, begitu sampe lagi di meja, "Lho? Kita ini belum pada makan nungguin kamu kok kamu malah makan duluan?", komentar kami. "Oalah.. Aku pikir sudah pada makan.." #EA Akhirnya berbondong-bondonglah kami memesan makanan, walau perut masih agak kenyang terganjal burger dan minuman yang kami pesan sebelumnya.

Kami ngobrol banyak selama makan, mulai dari keadaan kami masing-masing sampai masalah yang sedang kami hadapi, walau tidak ada yang terang-terangan membuka masalah. Dasar anak-anak kecil, disela-sela kami ngobrol selalu ada saja yang mengganggu. Naufal nangis, Ibra malu-malu, Bian.. Malu maluin.. Hahaha.. Apa aja yang bikin Bian malu maluin.. Ditunggu posting selanjutnya ya..

La Reine Chanson

Saturday 10 May 2014

EastSix - Saya dan Sahabat: Road to Sidoarjo

Sekitar dua minggu lalu, tepatnya tanggal 20 April, saya bertemu lagi dengan sahabat-sahabat saya selama SMA dulu, kami dulu bersahabat ber-6 (termasuk saya). Rencana tentang reuni itu memang tidak sengaja, seperti saya ceritakan di postingan sebelumnya, EastSix - Saya dan Sahabat: The Reunion Plan.

Saya baru buka FB dan dapat kabar sekitar jam 6 pagi karena memang informasi tentang reuni-an dipasang di FB. Jadi lah saya cepat-cepat menyiapkan perlengkapan. Rencana kumpul jam 9 tapi saya ijin datang telat karena jam 7 saya baru selesai mandi. Ada rasa girang, senang, bahagia dalam hati, karena kami memang sudah lama gak ketemu. Cukup lama untuk mengingat-ingat kembali kapan terakhir ketemu.

Sayang sekali hari itu suami saya dinas pagi, jadi saya harus berangkat sendiri naik bus. aya meminta tolong the Speeder & Jowo Manager a.k.a. My little brother a.k.a. Adit untuk mengantarkan saya ke terminal. Saya tau hari itu suami saya dinas pagi karena itu beberapa hari sebelumnya saya minta tolong Adit untuk nganterin saya sampai terminal, tapi waktu itu dia bilang, "aku anterin sampe tempat angkotnya aja, nanti ke terminalnya naik angkot itu", dan hari itu dia nganterin sampai terminal.

Sampai di terminal jam 8, "Waduh.. Acaranya jam 9, nutut gak ya..?", saya bertanya dalam hati. Saya coba menenangkan diri dan gak berapa lama bus yang saya tunggu datang. Saking sudah lamanya saya gak naik bus, ada rasa terbutu-buru takut ditinggal, bahkan sampai lupa ngucapin salam ke Adit. :P

Gak butuh waktu lama, bus langsung melaju. Ini pertama kalinya saya naik bus lagi, merasakan aroma AC bus.. Iya, ternyata saya naik bus patas AC.. Saya kira bus biasa yang ber-AC.. Saya tau-nya waktu ditarik uang karcis. Saya kasih uang 10 ribu, karena saya tanya ke Bulek As yang biasa naik bus ongkos sekitar 10 ribu. Tiba-tiba ada suara, "23 ribu, Mbak.. Ini patas", bibir saya membentuk huruf O sambil merogoh uang dalam tas sebesar 14 ribu, uang 10 ribu-an dan 2 ribu-an dua. Eh, yang 2 ribu dikembalikan, jadilah saya cuma bayar 22 ribu.. Lumayan korting seribu.

Bus ini melesat cepat sekali, berhenti hanya jika ada yang melambaikan tangan dari arah kiri atau jika orang-orang mulai berdesakan di pintu keluar. Pengalaman yang lama sekali pernah saya lihat hampir setiap minggu kalau saya pulang dari Malang ke Sidoarjo. Saya tinggal di Sidoarjo sejak kelas dua SMP sampai lulus SMA lalu pindah ke Malang untuk kuliah.

Kurang lebih jam 9.30 saya sudah menjejakan kaki di Sidoarjo lagi, sepanjang perjalanan saya SMS-an dengan suami dan dia heran waktu saya bilang sudah mau turun bus, "Cepet banget ya", sms-nya. Iya, 1 jam 30 menit. Mungkin karena memang sudah ada pembenahan jalan, sudah ada jalan arteri yang sangat-sangat menjadi solusi untuk kemacetan di jembatan Porong.

Turun dari bus saya naik bison, yang terbiasa perjalanan Malang-Surabaya tau betul kendaraan apa ini. Masih sama seperti biasa kalau pagi begini gak ada ceritanya lewat jalan utama, semua bison masuk dulu ke Porong. Dan baru pertama kali itu saya lihat pasar Porong yang baru, tempatnya lumayan luas. Yang dulu tempatnya tepat disisi jalan poros karena itu pasar ini juga ikut andil kemacetan yang sekarang sudah terurai. Nice work, saya cukup terkesan.

Saya melewati arah SMA saya dulu, sekolah saya dulu di dalam perumahan, Sidokare namanya. Kami harus keluar dulu dari perumahan untuk nyegat bison menuju rumah masing-masing, jalannya agak naik sedikit untuk benar-benar keluar dari perumahan itu.Sambil nunggu bison dan angkot masing-masing kami biasanya duduk di kursi di depan sebuah bengkel.  Ketika bison yang saya tumpangi melintasi  saya sedikit terkejut dan berbinar-binar, kursi itu masih disana, kenangan masa SMA kami itu terlintas di pikiran saya. Di kursi itu kami dulu biasa ngobrol, senyum saya terkembang.

Ternyata jalan yang dulu agak sedikit naik sekarang agak datar, meski gak benar-benar rata dengan jalan utamanya. Dan memang sekolah kami itu sudah lama pindah, gak di perumahan itu lagi, gak di tempat yang sama seperti kami SMA dulu.

Saat pertama dengar kalau sekolah saya itu dipindahkan ada sedikit sedih, karena bangunan sudah pasti berbeda, bentuk sudah pasti berbeda, gak ada lagi kenangan persahabatan yang bisa dilihat. Saya gak tau sekarang lokasi sekolah kami dulu itu jadi apa. Mungkin cuma tanah, atau ruko, atau.. Entahlah..

Memang ada cerita-cerita sedikit mengerikan tentang lokasi sekolah itu. Bukan, ini bukan tentang makhluk-makhluk halus yang saya rasa semua sekolah punya cerita yang hampir mirip. Yang katanya dulunya rumah sakit, yang katanya dulunya ini, itu.. Ini bukan tentang itu semua..

Cerita yang saya dengar waktu SMA dulu adalah bahwa di bawah sekolah kami, tepatnya di dalam tanah, tepatnya lagi di sekitaran ruang guru dan UKS terkandung mineral tambang yang berbahaya, merkuri atau apa lah itu.. Yang bisa merusak sel.. Cerita itu dibuktikan dengan adanya beberapa guru yang meninggal karena kerusakan sel yaitu kanker.. Tapi sungguh saya belum konfirmasi lagi tentang kebenaran cerita itu..

Akhirnya saya sampai di tempat seharusnya saya turun dari bison, saya pikir sopirnya akan menurunkan saya tepat di depan Ramayana jadi saya gak perlu menambah jumlah meter yang harus saya tempuh dengan berjalan kaki. Tapi sudah lah, terima saja. Departemen store ini masih seperti dulu, belum ada yang berubah.. Hanya warung nasgor seberangnya yang sudah tidak ada lagi. Dulu kalau habis belanja, saya dan ibu mampir ke warung itu.. Lama ngantrinya tapi seingat saya rasanya lumayan..

Berjalanlah saya menuju tempat janjian kami. Sungguhan.. Saya kira jaraknya dekat, ternyata cukup lumayan. Mungkin kalau di Malang berjalan seperti ini tidak akan mencucurkan keringat, hanya sedikit tetesan.. Tapi.. Ya Alloh.. Sidoarjo masih tetap panah dari jaman batu sampai sekarang, dan akan tetap panas.. Tapi saat itu saya lupa itu.. Jadilah saya mandi keringat.. Huft.. Tapi saya senang.. Girang.. Riang.. Hihihi..

Bangunan itu sudah tampak jelas berdiri, butuh beberapa menit untuk menyeberang karena jalan Pahlawan memang cukup ramai. Akhirnya saya sampai di seberang, berjalan masuk sambil sesekali mengayunkan kerudung bagian depan keatas dan kebawah untuk meredakan panas.

Reuninya di KFC-SunCity tapi saya gak masuk dari pintu KFC, saya masuk dari pintu SunCity depan. Melihat sekeliling sepertinya masih sama seperti dulu, hanya lebih ramai. Tepat di depan pintu masuk ada panggung. Di sana saya sms Diana, karena kami sms-an mulai saya berangkat dari Malang itu.

Jam menunjukkan pukul 10 yang berarti saya telat satu jam, saya rasa mereka sudah berkumpul tinggal saya yang ngaret. Saya berjalan menuju KFC, dari jauh terlihat seperti Diana bersama dua orang lainnya, tapi kok bentuk badan dua orang lainnya itu gak ada yang saya kenal, dan pasti bukan sahabat-sahabat saya. Dan ternyata memang bukan sahabat-sahabat saya.

Saya mencari mereka dan akhirnya saya melihat dua orang yang saya kenal, Diana dan Ririn. Senyum lebar mengembang dari bibir saya saat mendekati mereka. Mereka bertiga.. Ririn, Diana dan Naufal.. Siapa Naufal?? Nanti saya ceritakan.. Yang jelas saya senang sekali melihat mereka, merekapun begitu.. Tapi kemana yang lain? Ternyata semua ngaret..

Friday 25 April 2014

EastSix - Saya dan Sahabat: The Reunion Plan

Empat hari lalu saya menjejakkan kaki kembali ke kota yang sudah lama tidak saya kunjungi. Kota yang penuh kenangan masa sekolah dulu. Teman-teman dan sahabat-sahabat yang turut andil dalam membangun karakter saya yang sekarang ini.

Empat hari lalu itu semacam reuni, reuni kecil karena memang hanya enam orang dari ratusan teman SMA kami dulu.. Reunian EastSix, hahaha.. Nama group kami waktu SMA dulu, mestinya sampai sekarang karena kami belum pernah mengucapkan kata group ini bubar.. Hehehe..

Mengingat kami berenam mengingatkan kembali Westlife, hahaha.. Salah satu boyband termasyhur jaman itu.. Hihihi.. Yang juga sedikit banyak ikut membentuk karakter kami.. #NgomongApaYa. Dulu saya sukanya minta ampun sama Westlife, masing-masing dari kami punya personil yang kami idolakan.. #LucuKaloIngetItu

Bertemu kembali dengan mereka membawa kenangan-kenangan lama, selain tentang Westlife.. #ItuDiPikiranSaya #EntahYangLain Tentang betapa adanya perubahan masing-masing kami dari bentuk tubuh, status, dan banyak lagi..

Salmah dan Atie dengan dua orang anak mereka masing-masing, Diana dengan seorang anak, Saya yang masih belum dikaruniai satu pun oleh Allah #InsyaAllahDalamWaktuDekat, Ririn dengan masalah pribadinya dan Dewi yang masih juga betah belum menikah.. If your reason not to get married soon is because you are looking for the perfect one, you are only dreaming, Wik.. :P Nobody is perfect.. So choose one who you think you can be yourself with.. #IbelieveYouWillGetOne

Kami berenam dengan masalah kami masing-masing..

Saya merasa beruntung bertemu mereka kembali, bercanda tawa dengan mereka dan mendengar cerita mereka masing-masing. Dari dulu kami selalu terbuka, satu sama lain saling menceritakan masalahnya masing-masing.. Mau itu masalah teman satu kelas, satu sekolah, gebetan, taksiran, sampai masalah di dalam rumah, dikeluarga.. Saling patungan, saling berhutang, saling berbagi makanan.. Hihihi.. Lucu dan seru jika mengingatnya kembali..

Sebenarnya rencana pertemuan itu tidak sengaja.. Berawal dari postingan Atie yang isinya kangen masa SMA dengan tag kami berlima.. Lalu muncul komentar-komentar kami dan Diana nyeletuk untuk reunian. Saya jadi teringat reunian sebelum ini, saya absen dan mungkin hanya tiga orang yang datang. Ada rasa kecewa pasti dalam hati mereka yang datang, tapi mau gimana lagi? Waktu itu saya memang sedang ada kegiatan yang gak bisa saya tinggalkan..
Awalnya reunian ditentuin tanggal 6 April, tapi karena tanggal 6 itu barengan dengan acara keluarga jadi saya minta re-schedule ke tanggal 13 atau 20.. Beberapa sepakat tanggal 20 walau tanggalnya sedikit tua, tapi.. It’s okay..

Tiba-tiba berita yang gak diduga datang dari Salmah. “ Maaf kisanak sekalian,,, tanggal 9 bs0k sy sudh terbang k Jkt,,, jd Insya’Allah g ikut,,, lagi2,,, absen unt yg kesekian kalinya,,, huuuaaa:’( huaaa:’(“ Tepatnya seperti itu komentar terakhirnya.. Diikuti Atie yang mencari jalan tengah dengan mereschedule lagi jadwal reunian kami.. Salmah datang lagi dengan kata-kata dia ga yakin kapan bisa balik lagi ke Sidoarjo, kota kami itu.. Percakapan ditutup dengan Atie yang mereschedule reunian menjadi bulan Mei.. Dan percakapan berakhir.

Tanggal 9 Mei tepatnya sebelum nyoblos caleg, iseng-iseng saya kirim postingan dengan isi friendship questionnaire.. Rencananya untuk mengobati hati saya yang sedih karena rencana reunian alamat bakal gagal, syukur-syukur bisa mengobati sahabat-sahabat saya yang lain, maka saya tag mereka berlima.
Awalnya cuma ingin mengobati rasa sedih malah dapat kabar gembira kalau Salmah cancel ke Jakarta dan bisa gabung kami untuk reunian kapanpun.. Akhirnya nunggu respon yang lain lamaaa banget.. Sampai sehari sebelum hari H saya baru dapat kabar kalau reunian jadi tanggal 20 April.. Huuuaaaa.. Besoknya saya harus siap-siap berangkat..

Dan bertemulah kami melepas kangen tanggal 20 April kemarin.. :D