Wednesday 7 September 2022

7 LANGKAH SEDERHANA MEMBUAT RESOLUSI TAHUN BARU (RENCANA TAHUNAN) | Our Life Journey

7 LANGKAH SEDERHANA MEMBUAT RESOLUSI TAHUN BARU (RENCANA TAHUNAN)


ini

Sudah bulan September, sudah waktunya mulai cek dan ricek sebagian besar target yang kamu tulis untuk tahun 2022: rencana mana yang berhasil dilakukan dan perlu diteruskan, rencana apa saja yang masih belum bisa kamu lakukan dengan rutin, dan rencana mana yang benar-benar nggak bisa kamu kerjakan karena satu dan lain hal.


Pra-langkah: Cek Target Tahun 2022

Proses cek dan ricek ini sangat penting, karena sebetulnya proses inilah yang memudahkanmu membuat Yearly Plan (Rencana Tahunan) untuk tahun 2023.

"Kalau tahun 2022 belum pernah bikin target apapun gimana? Nge-blank banget, nih ...."

Kebanyakan orang mengalami kebingungan dan nge-blank saat pertama kali menentukan 'Rencana Tahunan.' Jika kamu termasuk salah satunya, kamu bisa cek postingan yang ini, ya .... 👉👉👉 Belum buat Resolusi? Ini 12 Cara Merencanakan Tahun Depan Terbaikmu! | Our Life Journey

Kamu bisa dapat insight tentang pra-langkah untuk membuat resolusi tahunan.


Tujuh Langkah Sederhana Membuat Rencana Tahunan


1. Gunakan 8 Aspek Self-care

Setelah membaca dan mempelajari banyak artikel psikologi dan managemen diri yang menyuguhkan berbagai macam cara untuk membuat resolusi, juga berdasarkan pengalaman pribadi, menggunakan 8 aspek self-care untuk menentukan target tahunan adalah langkah awal yang cukup efektif.

Delapan aspek tersebut adalah Spiritual, Emosional, Fisik, Personal, Sosial, Lingkungan, Profesional dan Finansial

Topik tentang aspek self-care pernah saya bahas di postingan yang ini, ya .... 👉👉👉 8 Aspek Self Care Bag. 1 dan Bag. 2, videonya juga bisa kamu tonton di sini 👇👇👇


2. Pilih 3 Aspek Prioritas

Tidak semua dari delapan aspek itu harus kamu gunakan, ya. Pilih setidaknya 3 yang menjadi prioritas kamu, lalu tuliskan target yang ingin kamu capai sesuai aspek, misal:

a. Spiritual,

b. Sosial dan

c. Profesional.

Kamu juga bisa pilih aspek lain sesuai prioritasmu tahun ini.


3. Jabarkan Target Lebih Detail

Misal, prioritas pertamamu adalah aspek spiritual, kamu bisa menjabarkan detailnya dengan menyebutkan tiga kegiatan atau kebiasaan yang mau kamu bentuk dalam satu tahun. Contoh kegiatan itu misalnya:

a. Rutin membaca quran,

b. Rutin sholat tahajud,

c. Menghapal surat-surat pendek.

Buat sedetail mungkin semua hal yang kamu rencanakan. Agar lebih berkesinambungan, saya akan menggunakan contoh dari aspek spiritual. 

Detailnya seperti ini:

a. Rutin baca quran minimal 2 halaman setiap pagi sesudah sholat Subuh,

b. Rutin bangun jam 3 untuk sholat Tahajud,

c. Menghapal minimal 12 surat pendek dalam juz 30.


4. Buat Kolom Target dan Masukkan

Setelah kamu selesai membuat detailnya, langkah selanjutnya adalah menentukan di bulan apa kamu akan mulai melatih kebiasaan yang sudah kamu tetapkan dan tentukan juga pada bulan apa target tersebut harus sudah jadi kebiasaanmu. Jadi, ini semacam deadline atau tenggat waktu dari kamu berlatih hingga menjadi kebiasaan. Jika sudah menjadi kebiasaan, sebisa mungkin tidak terlewatkan untuk melakukannya.

Setelah itu, masukkan target-target kebiasaan tersebut sesuai detail-detail bulan yang kamu tetapkan tadi. Kamu bisa melihat contoh di gambar.

Misal, kamu mau mulai rutin baca quran di bulan Maret, kamu bisa mulai belajar di bulan Januari, semacam latihan, pemanasan, jadi  it's okay kalau ternyata di bulan Januari masih bolong-bolong, nggak tiap hari baca qurannya. Tapi pastikan di bulan Februari ada perbaikan, jadi di bulan Maret (dimana kamu mengharap sudah mulai rutin) sudah bisa diterapkan, dan kali ini pantang bolong-bolong kecuali ada uzur syar'i.


5. Buat Target yang Spesifik dan Realistis

Kali ini saya menggunakan contoh yang kedua, ya. 

Menghapal 12 surat pendek dari juz 30 Quran.

Hal ini spesifik karena menjelaskan berapa surat yang hendak kamu hapalkan selama satu tahun kedepan, juga dari juz berapa. Target ini juga realistis karena pemilihan 12 surat dalam setahun berarti setiap bulannya kamu hanya perlu menghapal satu surat saja.

Kamu bisa sesuaikan dengan kemampuanmu, kali ini saya menggunakan target termudah dengan asumsi kesanggupan saya dalam menghapal.

Yang kemudian harus kamu lakukan adalah menulis nama-nama surat pendek yang ingin kamu hapalkan, sehingga target yang kamu punya jauh lebih spesifik.

Masukkan target-target detail tersebut ke dalam kolom-kolom target bulanan. Misal Januari harus hapal surat Al-Ikhlas, Februari surat An-Nas, dan seterusnya.

"Kan aku udah hapal ...?!"

Eh, nggak apa-apa, lho! Kamu bisa coba gunakan target waktu ini untuk memperbaiki pelafalan kamu saat membaca surat tersebut, barangkali selama ini kamu keliru. Ya, kan? Atau kalau pelafalanmu sudah benar, coba gunakan waktu untuk akselerasi, pindah ke surat selanjutnya. Kamu jadi bisa mencapai target hapalanmu sebelum akhir tahun, kan! Suatu kebanggaan itu!

Atau seperti yang tadi saya sampaikan, kamu harus menetapkan target sesuai kemampuan sehingga tidak membuatmu kewalahan.


6. Tentukan Waktu dengan Realistis (Tanpa Mengurangi Unsur Menantang)

Misal untuk target ketiga: sholat Tahajud, juga sama. Kalau bangun jam 3 sulit buat kamu, coba tuliskan deadline target ini agak sedikit di pertengahan tahun, bukan diawal tahun (kecuali kamu sudah terbiasa). Bisa di bulan Mei atau Juni. Fungsinya adalah agar kamu bisa buat target latihan dulu di bulan-bulan sebelumnya, persis seperti yang kita bahas di target membaca al-quran di atas.


7. Pastikan Detail Target Merupakan Kebiasaan-kebiasaan yang Bisa Kamu Lakukan Setiap Hari

Untuk target-target dengan detail waktu tertentu seperti contoh sholat Tahajud pukul 3 pagi, kamu perlu bantuan alarm di ponselmu sebagai pengingat. 

Coba pasang alarm jam 3 setiap hari, di bulan Januari targetkan kamu bisa setidaknya terbangun di jam tersebut, kalau kamu siap bisa langsung bangkit, ambil air wudhu, lalu sholat Tahajud. Kalau belum bisa maka bulan selanjut harus dicoba, hingga pada akhirnya di bulan deadline target, kamu sudah dengan mudah melakukannya.


Kesimpulan

Intinya tetapkan target yang realistis, setelah itu breakdown dalam target bulanan, turunkan lagi dalam target harian, sampai pada hal-hal yang paling sederhana yang bisa kamu lakukan setiap hari, lakukan secara konsisten setidaknya satu sampai tiga bulan, jadi kamu nggak ngerasa berat melakukannya karena udah jadi kebiasaan.


That's all dari saya semoga bermanfaat. Kalau masih bingung dan mau tanya-tanya boleh, lho! Feel free to contact me!

No comments:

Post a Comment