Thursday, 22 May 2014

Hasil Tangan Saya: Sulam Pita Pertama

Lebih satu minggu yang lalu, tepatnya tanggal 6 dan 7 Mei, saya menghadiri pelatihan dari DINKOP (Dinas Koperasi) kota Malang di hotel Sahid Montana II di Jl. Soekarno-Hatta. Pelatihan keterampilan yang diberikan adalah keterampilan sulam pita yang di pimpin oleh ibu Pipit.

Ini pertama kalinya saya belajar sulam pita, dulu gak ada niat sama sekali untuk belajar sulam pita karena di kepala saya yang ada sulam pita adalah mainan orang tua.. Hehehe.. Tapi yang namanya keterampilan, apapun jenisnya, selalu bisa menarik perhatian saya. Jadi ikutlah saya ke acara tersebut, bersama ibu dan tiga orang lainnya yang memang berumur..

Hari pertama adalah hari dimana kami belajar sulam pita, mengenal alat-alat sulam pita. Peralatan semua kami dapat dari pihak penyelenggara. Sebelum masuk tempat pelatihan masing-masing kami diberikan sebuah tas yang berisi peralatan sulam pita yang terdiri dari dua buah jarum, yang satu jarum jahit biasa dan yang satunya jarum besar, jarum sulam pita; sebuah 'midangan' (entah apa dalam bahasa Indonesia); beberapa lembar kertas yang berisi jenis-jenis jahitan dasar yang digunakan dalam sulam pita; sebuah gunting kecil; alat bernama mata nenek (ini adalah alat untuk memasukkan benar kedalam jarum bagi mereka yang matanya sudah mulai kabur seperti mata nenek.. :P); selembar kain yang sudah terdapat sket gambar bunga lengkap dengan batangnya; seikat benang merci dan tentunya beberapa gulung pita. Oh, juga sebuah dompet semacam tempat pensil yang didepanny terdapat sulam pita cantik sebagai souvenir. Hari pertama waktu berjalan begitu cepat, mungkin karena saya begitu menikmati belajar sulam pita. Bahkan sampai waktu berlatih habis pun satu sket dari kain yang diberikan belum selesai..

Ini alat-alat dalam tas kecil yang disediakan panitia
Hari kedua adalah hari pemberian materi, awalnya kami bingung, seharusnya kan materi dulu baru praktek tapi kenapa ini praktek dulu baru teori. Ternyata teori yang diberikan bukan teori tentang sulam pita tapi teori tentang koperasi karena penyelenggara adalah Dinas Koperasi. Sesi pertama tentang teori koperasi sungguh membosankan, pemateri rupanya kurang pandai mengemas menjadi menarik. Tapi sesi kedua menyenangkan bahkan melebihi waktu yang ditentukan karena saking semangatnya kami.

Sesi kedua adalah sesi game, game tentang usaha, namanya Modul 2. Kata pemateri sih permainan ini banyak dimainkan di perusahaan-perusahaan besar. Kami dibagi dalam enam kelompok dimana dua kelompok berperan sebagai tengkulak dan empat lainnya berperan sebagai produsen. Dan kebetulan saya ada dalam kelompok produsen. Detailnya tentang permainan ini saya sampaikan di posting lain ya kawan-kawan.. Karena akan sangat panjang jika digabung dalam posting ini..

Ini hasil sulam pita pertama saya
Yang jelas saya sangat menikmati mengikuti pelatihan ini, dapat ilmu, dapat souvenir dan dapat uang transportasi pula.. :) Senangnya belajar..


La Reine Chanson

No comments:

Post a Comment