Tak semua orang seberuntung kau, yang kubiarkan mendengar suara dan semua ideku. Ya, kurasa cuma kau satu-satunya yang kuberi ijin memasuki tahap itu. Saling berbagi pendapat, pengalaman, isi otak, juga isi hati -kurasa begitu. Tapi sampai situ kau belum paham juga alasanku.
Luka di Hati Luna
No comments:
Post a Comment