Friday, 29 January 2016

Saya dan Puisi: Beda itu Terasa

Menuruti sakit, sakit.
Menuruti nelangsa, nelangsa.
Menuruti sedih, sedih.

Masih selalu kurang saja apa yang sudah hati ini beri
Masih tak cukup saja perjuangan selama ini
Memang mungkin kurang cukup

Jujur dari dahulu kala beda itu terasa
Tapi jujur dari dahulu kala juga hati ini mencoba biasa
Dan menjadi terbiasa

Terbiasa tersenyum meski sakit
Terbiasa ikut tertawa dan memuji meski tak ku pungkiri memang pantas dipuji
Tapi jarang terdengar terlontar untukku
Bisa jadi aku memang tak pantas

Sehingga jika tiba-tiba lontaran itu untukku
Rasanya girang bukan main di dalam sini
Sehingga mata ini basah
Yang membuatku berpura-pura menguap
Aku terbiasa tak sama

Seharusnya telinga ini sudah kebal
Mata pun begitu
Dan rasanya hati ini juga harusnya begitu

Tapi entah mengapa
Kadang tak seperti biasa
Tak terbendung
Tak tertahan

Beda itu begitu terasa
Ya, begitu terasa
Terasa begitu beda

No comments:

Post a Comment