Monday 20 April 2020

Mengenal Covid-19 yang Tak Boleh Diremehkan | Our Life Journey

Baru tadi malam saya mendengar kabar bahwa salah seorang dari tetangga lama di sebuah kota di Jawa Timur, yang sudah seperti saudara sendiri, meninggal akibat virus Corona. Hal itu membuat saya sedih sekaligus prihatin. Di wilayah Jawa Timur saja, ada 588 kasus positif terjadi sampai hari ini.

Saya pikir ini karena banyak dari masyarakat luas, yang masih belum teredukasi tentang seperti apa virus Corona atau Covid-19 ini dan bagaimana mencegah penularan. Banyak diantaranya bahkan cenderung menyepelekan keberadaan virus ini, hingga menyebabkan sesuatu yang fatal terjadi pada orang-orang terdekat mereka.

Sudah banyak keluarga yang harus kehilangan salah satu, atau bahkan beberapa sanak saudara mereka karena ketidakpahaman tentang penyakit ini. Sangat banyak juga yang harus berjibaku, bertarung melawan virus Corona yang bersarang dalam tubuh mereka. Karenanya, mari sejenak kita mengenal Covid-19, agar kita bisa mengedukasi diri dan orang sekitar tentang bahaya virus ini.

Apa itu Covid-19?

Covid-19 Ada singkatan dari Corona Virus Desease 2019, yang artinya penyakit yang disebabkan karena virus Corona yang ditemukan tahun 2019. Penyakit ini disebabkan oleh paparan virus baru yang sebelumnya disebut 2019-nCov. Sesungguhnya, virus ini masih termasuk dalam keluarga besar virus yang menyebabkan flu dan penyakit pernapasan parah lainnya, seperti penyakit pernapasan Timur Tengah (MERS) dan infeksi saluran pernapasan akut (SARS).

Apa yang membuatnya berbeda?

Perbedaannya ada pada masa inkubasi, gejala dan penyebarannya, juga pada pengobatannya.

Masa Inkubasi?

Masa inkubasi Covid-19 adalah 14 hari atau dua minggu, sejak terpapar. Itu sebabnya, mengapa kita diminta mengisolasi diri selama 14 hari atau dua minggu, jika kita mengalami gejala Covid-19.

Gejala?

Orang yang terpapar akan mengalami beberapa gejala, seperti demam pada suhu 38°c atau lebih, batuk kering --tanpa dahak-- yang terjadi terus menerus, nyeri tenggorokan, kelelahan, dan pada tahap yang parah akan muncul gejala napas pendek, dengan frekuensi napas lebih dari 24 Kali per-menit. Pneumonia akan terlihat berdasarkan gambar radiologis. Gejala-gejala ini akan muncul pada hari kedua sampai ke-14 setelah terpapar. Namun dalam beberapa kasus ada penderita yang tidak menunjukkan gejala apapun.

Penyebaran dan Penularan?

Coronavirus lebih cepat menyebar dan menular, karena virus ini mudah berpindah dari manusia ke manusia. Ia tersebar melalui percikan air liur penderita saat bersin atau batuk, yang menempel pada tangan dan masuk melalui mata, hidung, maupun mulut saat kita menyentuh salah satu dari ketiganya.

Siapa saja yang bisa terpapar Covid-19?

Semua orang bisa terpapar Covid-19, jika seseorang terkena percikan air liur dari orang yang positif Corona. Percikan itu lalu masuk ke dalam mata, hidung maupun mulut dari sentuhan tangan kita. Maka dari itu penggunaan masker dirasa efektif untuk mencegah penularan.

Siapa saja yang rentan terinfeksi Coronavirus?

Sesungguhnya jika kondisi tubuh orang yang terpapar Coronavirus dalam keadaan sehat Dan imunitas tinggi, virus ini akan berhasil dikalahkan oleh sistem imun dalam tubuh. Hal ini akan menjadi masalah, jika Coronavirus masuk pada tubuh seseorang yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti gangguan pernapasan kronis, penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit ginjal, dan kanker. Virus ini akan menimbulkan komplikasi dan kondisi yang lebih berat pada mereka.

Bagaimana cara mencegah terjangkit Covid-19?

Membiasakan hidup sehat adalah salah satu cara mencegah terjangkit Covid-19. Kebiasaan hidup sehat diantaranya adalah mengonsumsi makanan bergizi seimbang, membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menerapkan etika batuk ketika batuk dan bersin, juga melakukan physical distancing.

Jika sudah terpapar?

Jika seseorang merasakan gejala awal Covid-19, tapi tidak memiliki riwayat penyakit kronis yang bisa menimbulkan komplikasi, ada baiknya melakukan karantina mandiri. Karantina mandiri ini dilakukan dengan tetap berada di dalam Kamar hingga dua minggu sejak terpapar. Jika memiliki riwayat penyakit kronis, Ada baiknya menghubungi Rumah Sakit rujukan yang ditunjuk pemerintah kota untuk menangani pasien Covid-19.

Pengobatan?

Sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi Covid-19. Chloroquine Phosphate, yang merupakan obat untuk mengatasi Malaria, sempat dikabar mampu menyembuhkan penyakit akibat Coronavirus ini.

Awalnya obat ini diujikan kepada 100 penderita di 10 Rumah Sakit di Wuhan, Cina. Dari pengujian ini ditemukan bahwa Chloroquine Phosphate efektif untuk komplikasi Pneumonia pada penderita Covid-19.

Namun, meski obat ini sudah dipakai untuk pengobatan penderita Covid-19, WHO masih belum mengeluarkan anjuran penggunaan obat ini.



Karantina wilayah sudah mulai diberlakukan di beberapa kota, hal ini bertujuan untuk mencegah lebih banyak lagi orang yang terpapar Covid-19. Mengingat cepatnya penyebaran penyakit ini, partisipasi aktif seluruh masyarakat sungguh sangat diperlukan, dengan melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing. Dengan membatasi aktifitas di luar rumah, penyebaran Covid-19 bisa diminimalisir.

Semoga wabah ini cepat berakhir Dan semua bisa kembali normal seperti sediakala, kembali bekerja, bersekolah, dan berkegiatan. Namun untuk saat ini sebaiknya #dirumahsaja.

No comments:

Post a Comment